Senin, 18 Februari 2013

Menilai Kebutuhan Usaha



Menilai Kebutuhan Usaha
}  Kebutuhan Usaha
       Hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan beroperasi.
}  Biaya Kebutuhan Usaha
}  Biaya Pra-Investasi
}  Pembelian Aktiva Tetap
}  Biaya Operasional
1
Biaya Pra-Investasi
Rp. 20.000.000,-
2
Pembelian Aktiva Tetap
a. Sewa Ruko 5 Tahun @ Rp. 40.000.000,-
Rp. 200.000.000,-
b. Biaya Franchising selama 5 Tahun
Rp. 150.000.000,-
c. Prasarananya
- Papan nama
Rp. 5.000.000,-
- Mobil 1 buah
Rp. 150.000.000,-
- Motor 2 buah
Rp. 25.000.000,-
- Sarana dan perlengkapan lainnya
Rp. 10.000.000,-
- AC 4 buah @Rp. 3.000.000,-
Rp. 12.000.000,-
d. Biaya Peralatan Kantor
- Meja 8 buah @ Rp. 1.000.000,-
Rp. 8.000.000,-
- Kursi 200 buah @Rp.200.000,-
Rp. 40.000.000,-
- Lemari dan Rak 6 buah
Rp. 6.500.000,-
- Papan tulis
Rp. 5.000.000,-
- OHP 10 buah
Rp. 10.000.000,-
- Komputer 2 buah @ Rp. 4.000.000,-
Rp. 8.000.000,-
- Telepon 2 buah
Rp. 3.000.000,-
- Mesin Fax 1 buah
Rp. 1.000.000,-
- Mesin Ketik manual 1 buah
Rp. 500.000,-
- Listrik PLN 10.000 watt
Rp. 15.000.000,-
3
Modal Kerja
a. Biaya bahan ajar selama 6 bulan
Rp. 5.000.000,-
b. Biaya tenaga kerja selama 6 bulan
Rp. 45.000.000,-
c. Listrik, air, telepon, dll.
Rp. 30.000.000,-
Jumlah Kebutuhan Investasi
Rp. 749.000.000,-
Dana yang tersedia (modal sendiri)
Rp. 500.000.000,-
-----------------
Dana Pinjaman
Rp. 249.000.000,-

Cara Memperoleh Modal


Cara Memperoleh Modal
Pengertian Modal:
}  MODAL
       Sesuatu yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan dari berdiri sampai beroperasi.
   Uang (biaya prainvestais, pengurusan izin, pembelian aktiva tetap, dan modal kerja)
   Tenaga/keahlian (Mengelola dan menjalankan usaha)
Kebutuhan Modal
   Modal Investasi
   Jangka panjang
   Berulang-ulang
   Lebih dari satu tahun
   Membeli aktiva tetap
   Modal Kerja
   Jangka pendek
   Beberapa kali pakai dalam satu proses produksi
   Tidak lebih dari satu tahun
Pertimbangan dalam  Memperoleh Modal
}  Tujuan perusahaan
   Penggunaan pinjaman untuk apa? Investasi? Kerja? Mendesak?
}  Masa pengembalian modal
   Jangka waktu. Tdk mengganggu cash flow.
}  Biaya yang dikeluarkan
   Bunga, administrasi, provisi, komisi dll.
}  Estimasi keuntungan
Jenis Modal dilihat dari Sumbernya
}  Modal sendiri, terdiri dari:
       Setoran modal (saham)
       Cadangan laba
       Laba yang belum dibagi
       Modal sumbangan
       hibah
}  Modal asing (pinjaman), terdiri dari:
       Pinjaman dari dunia perbankan
       Pinjaman dari lembaga keuangan lainnya
       Pinjaman dari perusahaan non keuangan
}  Modal Campuran
}  Kelebihan Modal Sendiri
       Tidak ada biaya
       Tidak tergantung kepada pihak lain
       Tidak memerlukan persyaratan yang rumit
       Tidak ada keharusan pengembalian modal
}  Kekurangan Modal Sendiri
       Jumlahnya terbatas
       Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu sulit
       Kurang motivasi pemilik
}  Kelebihan Modal Pinjaman
       Jumlahnya tidak terbatas
       Motivasi usaha tinggi
}  Kekurangan Modal Pinjaman
       Dikenakan berbagai biaya
       Harus dikembalikan
       Beban moral
}  Kelebihan Modal Campuran
       Dapat mengatur komposisi modal yang seimbang

Transaksi Pembayaran



Transaksi Pembayaran
BANK
}  UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
}  “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf thidup rakyat banyak.”
Lembaga Keuangan
       “Setiap perusahaan yan bergerak dibidang keuangan dimana kegiatannya adalah hanya menghimpun dana, hanya menyalurkan dana, atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan dana.”
Kegiatan Bank
}  Menghimpun dana (funding)
   Dalam bentuk simpanan (demand deposit, saving deposit, time deposit)
}  Menyalurkan kredit (lending)
   Dalam bentuk pinjaman atau kredit.
}  Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services)
   Berupa pengiriman uang (transfer), penagihan surat berharga dari dalam kota (clearing), dari luar kota/negeri (incaso), L/C, safe deposit box, kartu kredit, bank notes, travelers cheque, dll.
Jenis Bank
}  Dari segi FUNGSI, terdiri dari:
       Bank Umum
       Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
}  Dari segi KEPEMILIKAN, terdiri dari:
       Bank milik Pemerintah (BNI 46, BRI, BTN dan BPD)
       Bank milik Swasta Nasional (BCA, Danamon, Permata dll.)
       Bank milik Koperasi (Bukopin)
       Bank milik Asing (Standard Chartered, Commonwealth dll.)
       Bank milik Campuran (inter pacifik, finconesia, PDFCI, Ing Bank dll.)
}  Dari segi STATUS, terdiri dari:
       Bank Devisa
       Bank Nondevisa
}  Dari segi CARA MENENTUKAN HARGA, terdiri dari:
       Bank bedasarkan prinsip konvensional (barat)
}  Spread based (bunga simpan pinjam)
}  Fee based (prosentasi tertentu)
       Bank berdasarkan prinsip syariah (islam)
}  Prinsip bagi hasil  (mudharabah)
}  Prinsip penyertaan modal (musharakah)
}  Prinsip jual beli barang (murabahah)
}  Sewa murni tanpa pilihan (ijarah)
}  Pemindahan kepemilikan atas barang yg disewa (ijarah wa iqtina)
Simpanan
}  Uang nasabah yang dititipkan atau diinvestasikan ke Bank. Kata lain dari simpanan adalah rekening atau account.
}  Jenis Simpanan yang ada di Bank Konvensional:
       Simpanan Giro (demand deposit)
       Simpanan Tabungan (saving deposit)
       Simpanan Deposito (time deposit)
}  Jenis Simpanan (Al-wadi’ah) yang ada di Bank syariah:
       Rekening giro wadiah
       Rekening tabungan
       Rekening dposito
Sarana Penarikan
}  Rekening Giro:
       Cek (cheque)
       Bilyet giro (BG)
}  Rekening atau simpanan Tabungan:
       Buku tabungan dan slip penarikan
       Kartu ATM
}  Rekening Deposito:
       Bilyet deposito berjangka maupun sertifikat deposito

Cara Mengajukan Pinjaman


Cara Mengajukan Pinjaman
Pinjaman
}  Pemberian pinjaman yang dilakukan oleh Bank diartikan sebagai penyaluran dana ke masyarakat. Pinjaman bank ini lebih dikenal dengan nama kredit bagi bank konvensional (barat) dan pembiayaan bagi bank islam (syariah).
Unsur Pinjaman
       Kepercayaan
       Kesepakatan
       Jangka waktu
       Risiko
       Balas jasa
Jenis Pinjaman
}  Kredit investasi
}  Kredit modal kerja
}  Kredit perdagangan
}  Kredit produktif
}  Kredit konsumtif
}  Kredit profesi
Besar Angsuran, Pokok Pinjaman dan Bunga
}  Angsuran = Pokok Pinjaman + Bunga
}  Pokok Pinjaman =    Jumlah Pinjaman       
}                              Jangka waktu pinjaman
}  Bunga = % Bunga x jumlah pinjaman  x 1
}                              1 tahun
Perhitungan Bunga Pinjaman
       Sistem flate rate
   Nasabah mengangsur pinjaman (jumlah angsuran) secara tetap (sama) selama periode pinjaman.
       Sliding rate
   Jumlah angsuran per bulan semakin mengecil dan berkurang.
       Floating rate
   Besar angsuran berubah-ubah setiap bulan tergantung dari bunga yang berlaku pada ulan tersebut.
       Pembiayaan Bank Syariah:
       Al-musharakah
   Prinsip bagi hasil, akad kerjasama dua pihak atau lebih untuk melakukan usaha bersama.
       Al-mudharabah
   Prinsip penyertaan modal, akad kerjasama dmn bank membiayai seluruh modal dan nasabah sebagai pengelola.
       Baial’murabahah
   Kegiatan jual beli barang. Penentuan harga pokok ditambah keuntungan yg diharapkan oleh nasabah dan dibiayai oleh bank.
       Ijarah
   Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan
       Ijarah wa iqtina
   Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni dgn pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yg disewa dari pihak bank oleh pihak lain.
Prosedur dan Syarat Pinjaman
}  Nasabah mengajukan secara tertulis dengan mengisi dan menandatangani aplikasi (formulir) permohonan kredit.
}  Nasabah melengkapi semua persyaratan dan dilampirkan dalam aplikasi permohonan.
}  Pihak bank akan mempelajari pemohonan tersebut.
}  Apabila pemohonan dirasa memenuhi syarat, nasabah diwawancara tentang maksud, tujuan memperoleh kredit.
}  Bank akan melakukan penelitian dokumen dan penelitian di lapangan.
}  Apabila hasil penelitian lapangan, dokumen dan wawancara memenuhi syarat, nasabah dipanggil untuk menandatangani akad kredit.
}  Setelah akad kredit ditandatangani, bank akan menyetor uang tersebut ke rekening nasabah.

Teknik Menentukan Lokasi dan Layout


Teknik Menentukan Lokasi dan Layout
LOKASI
}  Tempat untuk menjalankan kegiatan usaha, sebagai tempat perencanaan, pengambil keputusan, pengendalian, proses produksi, penjualan, atau sebagai tempat penyimpanan.
Keuntungan yang diperoleh dengan mendapatkan lokasi yang tepat antara lain:
    1. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan;
    2. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah maupun kualifikasi;
    3. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah yang diinginkan secara terus menerus;
  1. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu;
  2. Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan datang;
  3. Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah setempat.
JENIS – JENIS LOKASI
  1. Lokasi untuk kantor pusat;
  2. Lokasi untuk pabrik;
  3. Lokasi untuk gudang;
  4. Lokasi untuk kantor cabang.
Pertimbangan Menentukan Lokasi
  1. Jenis usaha yang dijalankan;
  2. Dekat konsumen atau pasar;
  3. Dekat dengan bahan baku;
  4. Ketersediaan tenaga kerja;
  5. Sarana dan prasarana (transportasi, listrik, dan air);
  6. Dekat dengan pusat pemerintahan;
  7. Dekat dengan lembaga keuangan;
  8. Berada di kawasan industri;
  9. Kemudahan untuk melakukan ekspansi/perluasan;
  10. Kondisi adat istiadat, budaya, dan sikap masyarakat setempat;
  11. Hukum yang berlaku di wilayah setempat;
  12. Dan pertimbangan lainnya.
Pertimbangan Menentukan Layout
  1. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan;
  2. Peralatan untuk menangani material atau bahan;
  3. Lingkungan dan estetika;
  4. Arus informasi;
  5. Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda.
Tujuan dalam menentukan Lokasi dan Layout:
  1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat;
  2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi;
  3. Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang paling tepat;
  4. Agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik;
  5. Agar perusahaan dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang tepat.