KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT bahwa kami telah menyelesaikan tugas “Statistika” dalam bentuk
makalah.
Dalam penyusunan
tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran
dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Orang tua yang telah turut
membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini
selesai.
2.
Kepada bapak Sukemi Kamto Sudibyo, S.Kom, M.Si. yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami
termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data dalam pembuatan
makalah ini. Oleh karena itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi mahasiswa/mahasiswi dan semua
pembaca.
Demikian makalah ini kami susun, apabila
ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan kami mohon
maaf sebesar-besarnya.
Weleri,
15 Januari 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada awal
zaman Masehi, bangsa-bangsa mengumpulkan data statistic untuk mendapatkan
informasi deskriptif mengenai banyak hal, misalnya pajak, perang, hasil
pertanian, dan bahkan pertandingan atletik. Pada masa kini, dengan
berkembangnya teori peluang, kita dapat menggunakan berbagai metode statistic
yang memungkinkan kita meneropong jauh di luar data yang kita kumpulkan dan
masuk ke dalam wilayah pengambilan keputusan melalui generalisasi dan
peramalan.
Sering kali kita menghadapi masalah menyajikan sejumlah besar data statistic dalam bentuk yang ringkas dan kompak. Ukuran-ukuran tersebut tidak dapat mengidentifikasi semua ciri yang penting. Sejumlah informasi dapat diperoleh kembali bila data asal yang banyak tersebut diringkaskan dan disajikan delam bentuk tabel, diagram, dan grafik yang layak.
Sering kali kita menghadapi masalah menyajikan sejumlah besar data statistic dalam bentuk yang ringkas dan kompak. Ukuran-ukuran tersebut tidak dapat mengidentifikasi semua ciri yang penting. Sejumlah informasi dapat diperoleh kembali bila data asal yang banyak tersebut diringkaskan dan disajikan delam bentuk tabel, diagram, dan grafik yang layak.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Ukuran Pemusatan Data
Ukuran pemusatan adalah sembarang ukuran yang
menunjukkan pusat segugus data, yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai
yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil. Salah
satu kegunaan dari ukuran pemusatan data adalah untuk membandingkan dua (populasi ) atau contoh, karena sangat sulit
untuk membandingkan masing-masing anggota dari masing-masing anggota populasi.
Nilai ukuran pemusatan ini dibuat sedemikian sehingga cukup mewakili seluruh
nilai pada data yang bersangkutan.
B.
Macam-macam Ukuran Pemusatan Data
Nilai
Pemusatan data yang sering digunakan :
1. Mean
2. Median
3. Modus
1. Mean (Rataan)
Mean atau rataan merupakan salah satu ukuran untuk memberikan
gambaran yang lebih jelas dan singkat tentang sekumpulan data. Rataan merupakan
wakil dari sekumpulan data atau dianggap suatu nilai yang paling dekat dengan
hasil pengukuran yang sebenarnya. Jenis rataan antara lain:
a. Rataan hitung
·
Tunggal
Jika nilai n banyak data yang terdiri dari x1, x2,
x3, … xn, rata-rata hitung data tersebut dapat
didefinisikan sebagai berikut :
atau
|
atau
|
n =
banyak data
=
jumlah data (jumlah data ke-1 sampai dengan data ke-n)
Contoh Soal :
Nilai ulangan matematika 5 siswa kelas X Akuntansi adalah 8, 5, 7,
10, dan 5. Rata-rata hitung nilai siswa tersebut adalah ….
Pembahasan Soal
:
Dik :
Data = 8, 5,
7,10, 5
= jumlah data = 8 + 5 + 7 + 10 + 5 =
35
= = 7
·
Berbobot
Jika nilai n buah data adalah x1, x2, x3,
… xn, dan masing-masing frekuensinya adalah f1,
f2, f3, … fn , nilai rata-rata hitung
sekumpulan data tersebut didefinisikan sebagai berikut.
atau
|
atau
|
fi =
Frekuensi data ke-i
x i =
Data ke-i
Sfi = n =
banyak data
Contoh Soal :
Pakaian terjual (xi)
|
Banyak Kios (fi)
|
70
|
2
|
80
|
3
|
90
|
4
|
100
|
1
|
Tabel
penjualan 10 buah kios pakaian pada
minggu pertama bulan Desember 2008
Rata-rata
pakaian yang terjual pada tabel di bawah adalah
Ditanya :
Rumus rata-rata
Jawab :
=
|
Pakaian terjual (xi)
|
Banyak Kios (fi)
|
fi . xi
|
70
|
2
|
140
|
80
|
3
|
240
|
90
|
4
|
360
|
100
|
1
|
100
|
S
|
10
|
840
|
·
Kelompok
Berikut ini
adalah rumus-rumus untuk menentukan Rata-rata hitung data berkelompok.
1.
dengan rumus sigma
Ket.
, xi
= Titik tengah
= ½ . (batas bawah + batas atas)
ci = Kode titik tengah
I = Interval kelas = Panjang
kelas
=
x0 = Titik tengah pada
frekuensi
terbesar
di = xi – x0
|
2.
dengan rumus coding
3.
dengan rata-rata duga
Contoh Soal :
Rata-rata
pendapatan harian pedagang kaki lima pada tabel di samping adalah Rp …
Tabel pendapatan 50 Pedagang kaki lima
pada tanggal 1 Januari 2009
|
||
NO
|
Pendapatan (dalam puluhan ribu rupiah)
|
fi
|
1
|
1 – 5
|
6
|
2
|
6 – 10
|
20
|
3
|
11 – 15
|
10
|
4
|
16 - 20
|
9
|
5
|
21 - 25
|
5
|
b.
Rataan ukur
Misalkan diberikan sekumpulan data x1,
x2, x3, …, xn. Rataan ukur yang disimbolkan dengan U didefinisikan dengan:
Dengan,
U
= rataan ukur
n = banyaknya data
x1 = data ke-i
n = banyaknya data
x1 = data ke-i
c.
Rataan harmonis
Misalkan diberikan sekumpulan data X1,
X2, X3, …, Xn. Rataan harmonis yang disimbolkan dengan H didefinisikan dengan:
Dengan:
H = rataan harmonis
n = banyaknya data
x1 = data ke-i
n = banyaknya data
x1 = data ke-i
2.
Median
Median adalah salah satu ukuran
pemusatan data, yaitu, jika segugus data diurutkan dari yang terkecil sampai yang
terbesar atau sebaliknya, nilai pengamatan yang
tepat di tengah-tengah bila jumlah datanya ganjil, atau rata-rata kedua pengamatan yang di
tengah bila datanya genap.
Rumus Median:
a)
Data yang belum dikelompokkan
Untuk mencari nilai median, data harus dikelompokan terlebih dahulu dari yang terkecil sampai yang terbesar.
Untuk mencari nilai median, data harus dikelompokan terlebih dahulu dari yang terkecil sampai yang terbesar.
Contoh 1:
Nilai Tengah
|
Setelah data disusun dari yang terkecil sampai terbesar,
diperoleh 79 82 86 92 93 Oleh karena itu mediannya adalah 86
Contoh 2:
Kadar nikotin yang berasal dari sebuah contoh
acak enam batang rokok cap tertentu adalah 2.3 , 2.7 , 2.5 , 2.9 , 3.1 , dan
1.9 miligram. Tentukan mediannya.
Jawab:
Bila kadar nikotin itu diurutkan dari yang
terkecil sampai terbesar, maka diperoleh 1.9 2.3 2.5
2.7 2.9 3.1
Maka mediannya adalah rata-rata dari 2.5 dan
2.7 yaitu
b)
Rumus Data yang Dikelompokkan
Ket.:
= Kuartil ke-j
j = 1, 2, 3
i = Interval kelas
= Tepi bawah kelas
fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas
f = Frekuensi kelas
n = Banyak data
j = 1, 2, 3
i = Interval kelas
fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas
f = Frekuensi kelas
n = Banyak data
3.
Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul. Jika kita tertarik pada data
frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan
modus. Modus sangat baik bila digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik
yaitu nominal atau ordinal.
Sedangkan
data ordinal adalah data kategorik yang bisa diurutkan.
Misalnya,
Kita menanyakan kepada 100 orang tentang
kebiasaan untuk mencuci kaki sebelum tidur,
Dengan
pilihan jawaban:
a.
Selalu
b.
Sering
c.
Kadang-kadang
d.
Jarang
e.
Tidak
pernah
Apabila kita ingin melihat ukuran pemusatannya
lebih baik menggunakan modus yaitu jawaban yang paling banyak dipilih, misalnya
sering (2). Berarti sebagian besar orang dari 100 orang yang ditanyakan,
menjawab sering mencuci kaki sebelum tidur.
Rumus
Modus:
1.
Data
yang belum dikelompokkan
Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan
Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan
Contoh:
Sumbangan dari warga Weleri pada hari Palang Merah Nasional
tercatat sebagai berikut: Rp 9.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 9.000, Rp 9.000, Rp
7.000, Rp 8.000, Rp 6.000, Rp 10.000, Rp 11.000. Berapakah nilai Modusnya?
Jawab:
Modus yaitu nilai yang terjadi dengan frekuensi paling sering
muncul, adalah Rp 9.000.
2.
Data
yang telah dikelompokkan
Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:
Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:
Ket. :
= Modus
L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus)
L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus)
i = Interval kelas
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya.
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya.
Contoh:
Nilai
|
Titik tengah
xi
|
Frekuensi
fi
|
55 – 59
|
57
|
6
|
60 – 64
|
62
|
8
|
65 – 69
|
67
|
16
|
70 – 74
|
72
|
10
|
75 – 79
|
77
|
6
|
80 – 84
|
82
|
4
|
Dari
Tabel diatas, tentukan nilai Modusnya.
Jawab:
Dari Tabel diatas dapat ditetapkan:
·
Kelas
modusnya 65 – 69 (karena memiliki
frekuensi terbesar, yaitu 16), tepi bawahnya
L = 64,5 dan tepi atasnya U =69,5 sehingga panjang kelas,
i = U
– L
i = 69,5 – 64,5
i = 5
·
Selisih
frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya,
b1
= 16 – 8
b1 = 8
·
Selisih
frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya,
b2
= 16 – 10
b2
= 6
Jadi
modusnya adalah
= 64,5 + 5 (
)
=67,35
(teliti sampai dua tempat desimal).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a. Salah satu aspek yang paling
penting untuk menggambarkan distribusi data adalah nilai pusat data pengamatan.
b. Terdapat tiga ukuran tendensi
sentral yang sering digunakan, yaitu:
·
Mean (Rata-rata
hitung/rata-rata aritmetika)
·
Median
·
Modus
c. Mean dihitung dengan menjumlahkan semua
nilai data pengamatan kemudian dibagi dengan banyaknya data.
d. Median dari n pengukuran atau
pengamatan x1, x2 ,…, xn adalah nilai
pengamatan yang terletak di tengah gugus data setelah data tersebut diurutkan.
e. Modus adalah data yang paling sering
muncul/terjadi.
pembahasanya di tambah donggggg
BalasHapusitu cuma baru sampai tendensi sentral, tolong di lengkapi sampai jangkauan kuartil
BalasHapusterimakasi min